Monday, February 13, 2017

The House of Rothschild & Illuminati

( Part. 5 )


   Orang-dekat Jefferson menyadari apa yang terjadi dan mencoba memperingatkan masyarakat  serta pemerintah. Salah satunya adalah seorang cendekiawan bernama John Robinson.

   John Robinson diundang bergabung dengan Illuminati oleh Weishaupt.
Weishaupt salah memperhitungkan integritas Robinson yang menggunakan kesempatan itu untuk mempelajari Illuminati.

   Dan di kemudian hari membongkarnya ke publik. Sosok lain bernama Abbey Barruel, yang menulis sebuah buku untuk memperingatkan dunia. (Newswatch, 4/15/99, halaman. 4-5.) Pada tahun 1798, George Washington juga menulis The Diabolical Tenets of the Illuminati..(sudah dikutip sebelumnya).

   Sementara itu, pihak di dalam Illuminati melanjutkan rencana mereka dari dalam, merebut posisi penting baik di Amerika Serikat maupun Eropa.

   Pada tahun 1811, izin pertama Bank Amerika Serikat berakhir. Untuk mempertahankan kebutuhan akan adanya bank.
   Rothschild, melalui Bank of England, mengalihkan fokusnya ke bagian utara dan selatan Amerika Serikat.
   Rothschild memanipulasi industri tekstil di Utara, dan persediaan kapas di Selatan. Hal ini menyebabkan fluktuasi harga, profit, dan upah buruh.

   Manipulasi tersebut menyebabkan masalah keuangan dan tuntutan publik agar pemerintah melakukan sesuatu.
   Ditanamkan ide bahwa negara membutuhkan "stabilitas perbankan" yang lebih baik lagi. Selain itu, publik yang tidak menyadari bahwa bank sentral baru akan menyelesaikan masalah. Sehingga, opini publik mulai bermunculan sesuai dengan tujuan utama Rothschild.

   Tapi permintaan masyarakat masih belum cukup untuk memperbarui izin bank. Para bankir harus menerapkan taktik lain. Mereka menciptakan perang

   Perang tahun 1812 dikira terjadi demi melawan rekrutmen paksa tentara Amerika ke dalam Angkatan Laut Inggris. Kenyataannya adalah sudah sejak lama Inggris tidak lagi melakukan rekrutmen paksa semacam itu.

   Itu hanya alasan yang diberikan pada orang-orang awam untuk menutupi kebenaran tentang apa yang sebenarnya terjadi.

   Akibat dari biaya perang yang tinggi, dan ditambah dengan inflasi yang disebabkan oleh perang, maka didirikan bank kedua.
   Bank ini menimbulkan lingkaran pertumbuhan dan penyusutan ekonomi secara bergantian yang akhirnya mencapai puncaknya pada krisis keuangan yang dikenal dengan peristiwa Kepanikan 1819.

   Akhirnya, pada tahun 1828, ada satu orang lagi negarawan dan presiden, Andrew Jackson, yang menyadari timbulnya kerusakan, dan bukannya stabilitas.

   Yang disebabkan oleh bank sentral terhadap perekonomian Amerika Serikat. Andrew Jackson juga menemukan bahwa bank adalah alat yang digunakan Illuminati untuk menghancurkan Amerika Serikat dari dalam (ingat bahwa sekarang ini penakluk yang baru bekerja secara diam-diam dari dalam?).

   Andrew Jackson menyatakan,"Apakah kebebasan dan kemerdekaan kita tidak akan terancam oleh bank yang hanya sedikit sekali memiliki keterikatan dengan negara kita? [Bukankah ada] alasan untuk mengkhawatirkan kebersihan pemilu kita dalam damai.

   Dan kemerdekaan negara kita dalam perang...Mengendalikan mata uang kita, menerima uang masyarakat kita, dan membuat ribuan penduduk kita menjadi tidak mandiri.

   Itu akan jauh lebih berbahaya dan menakutkan daripada kekuatan militer dan angkatan laut musuh !" (Herman E. Krooss, ed., Dokumentary History of Banking and Currency in the United State, 1983, vol. III, halaman. 26-27, seperti yang dikutip di The Cteature..halaman. 257.)

   Sayangnya, meskipun sang presiden menyadari apa yang sebenarnya terjadi, pada saat itu sebagian besar anggota Komgres sudah disuap.
   Anggota Kongres John Randolph dari Virginia menyatakan, " Setiap orang yang kau temui di Gedung ini atau di luarnya, dengan sedikit sekali pengecualian, hanya melayani perintah bank..."

   Pandangan Presiden Jackson itu membuatnya menjadi sasaran pembunuhan.oleh seorang pria yang di kemudian hari mengklaim bahwa ia "berkaitan dengan orang berkuasa di Eropa"

   Yang berjanji tidak akan membiarkan dirinya dihukum. Tidak lama setelah usaha pembunuhan dirinya, Jackson menegaskan lagi pada para bankir, "Kalian adalah sekumpulan ular berbisa.



   Aku bertekad untuk mengusir kalian dari sini, dan demi Tuhan, aku akan mengusir kalian ! Jika saja orang-orang memahami ketidakadilan yang kalian lakukan dengan uang kami dan busuknya sistem perbankan.
   Akan ada revolusi sebelum besok pagi" (Herman J. Viola, Andrew Jackson, halaman. 86.)

   Jackson menang, Izin untuk bank kedua di Amerika Serikat berakhir pada tahun 1836 dan tidak diperbarui lagi.
   Sebagai hukuman dan pembalasan dendam, bank mengurangi persediaan uang tunai secara drastis.

   Hal itu menyebabkan perekonomian menjadi kacau. Taktik yang mirip juga diterapkan di negara lain.



(Cheryl Jones)
 

No comments:

Post a Comment