Tuesday, February 14, 2017

The House of Rothschild & Illuminati

( Part. 6 )


   Kekacauan perekonomian semacam itu berujung pada revolusi dan pemberontakan. Waktunya sudah tiba untuk memublikasikan dokumen.

   Dokumen tersebut dibuat pada tahun 1848. Seorang pria bernama Karl Marx, bersama dengan Frederick Engels, ditugaskan untuk menulis buku Comunist Manifesto.

   Meskipun Komunisme kerap dikaitkan dengan Karl Marx, pada kenyataannya nama Marx dan Engels tidak muncul dalam dokumen itu selama setidaknya dua puluh tahun.

   Sebenarnya dokumen tersebut adalah kedok atas rencana Rothschild. Rencana dan pembuatan dokumen itu merupakan awal dari fase baru dalam rencananya.

   Sementara itu, meskipun muncul opini yang populer di masyarakat melalui pengendalian media dan penerbitan, perang saudara pecah sebagi akibat dari rencana Rothschild untuk mengadu domba sebagian negara dengan bagian negara yang lain demi melemahkan sekaligus membuat negara terlilit utang.

   Dalam acara pelantikannya yang pertama, Lincoln menyatakan," Sepertinya ketakut




an menyebar di antara orang-orang Selatan, yang dengan terpilihnya pemerintahan Republikan, maka kedamaian dan keamanan pribadi mereka terancam.
   Aku tidak bertujuan, secara langsung maupun tidak langsung, untuk mencampuri masalah perbudakan di negara-negara bagian yang masih melegalkan hal itu. Aku yakin aku tidak memiliki hak untuk ikut campur, dan aku tidak berniat melakukannya!" (Din E. Fehrenbacher, ed. Abraham Lincoln: Speeches and Writing, 1859-1865, halaman. 215, seperti yang dikutip di The Creature...halaman. 370.)

   Amandemen Konstitusi ke-9 berbunyi, "Pencantuman hak-hak tertentu di Konstitusi tidak bisa dijadikan acuan untuk menghapuskan atau meremehkan hak lain yang dipertahankan orang." Amandemen ke 10 berbunyi, "Kekuasaan tidak diberikan kepada Amerika Serikat oleh Konstitusi, dan juga tidak dilarang oleh Konstitusi, tapi disediakam untuk Amerika Serikat, atau untuk penduduknya.

   Bahkan setelah perang pecah pada tahun 1861, Lincoln kembali menyatakan," Tujuan terbesarku dalam perjuangan ini adalah untuk menyelamatkan kesatuan, dan bukan untuk menyelamatkan atau menghancurkan perbudakan.
   Jika aku bisa menyelamatkan kesatuan tanpa membebaskan budak, aku akan melakukannya, dan jika aku bisa menyelamatkan kesatuan dengan membebaskan semua budak, aku akan melakukannya, dan jika aku menyelamatkan kesatuan dengan membebaskan sebagian budak dan meninggalkan sebagian lain, aku juga akan melakukannya." (Robert L. Polley, ed. Lincoln : His Words and His World, halaman. 54, seperti dikutip di The Creature...halaman. 370.)

   Setelah menekankan berulang kali bahwa perbudakan bukanlah alasan untuk perang, Lincoln menjelaskan kenapa ia berubah haluan dan mengeluarkan Proklamasi : "Situasi sudah berkembang dari buruk menjadi sangat buruk hingga aku merasa kita telah sampai ke ujung tali dari rencana yang kita kejar ; bahwa kita hendak mengeluarkan kartu terakhir kita.
   Dan harus mengubah taktik kita atau kita akan kalah dalam permainan. Sekarang aku bertekad untuk mengadopsi kebijakan emansipasi. " (Dikutip oleh Charles Adams, Fight, Flight, Fraud, : The Story of Taxation, 1982, halaman. 229, seperti dikutip di The Creature...halaman. 379.)

   Jadi jika bukan perbudakan yang memicu perang saudara, lalu apa? Ingat, Bank.of England mengendalikan keuangan di utara dan selatan Amerika.
   Dan bisa memanipulasi ekonomi guna menciptakan kekacauan dan keresahan. Tapi, keluarga Rothschild tetap membutuhkan sesuatu untuk menciptakan perang di antara dua kubu yang bersebrangan.

   Masalah sebenarnya tentang kendali ekonomi harus disembunyikan, agar masalah perbudakan bisa dimunculkan lagi untuk menipu orang awam tentang apa yang sebenarnya terjadi.
   Taktik itu sering sekali digunakan, bahkan sampai saat ini. Ingat kutipan Adam Weishaupt ini : Kekuatan dari ordo kita terletak pada penyembunyian. Jangan sampai hal itu muncul di mana pun dengan nama aslinya, biarkan selalu berkedok dengan nama lain dan pekerjaan lain. " ( Proofs of Conspiracy. halaman. 195.)

   Oto Von Bismarck, Kanselir Jerman saat itu, menjelaskannya seperti ini : "Pembagian Amerika Serikat menjadi dua federasi dengan kekuatan yang setara sudah diputuskan lama sebelum Perang Saudara.
   Oleh kekuatan keuangan tertinggi.Eropa. Para bankir itu takut Amerika Serikat, jika mereka masih satu blok dan masih sebagai satu negara, akan mendapatkan kemandirian ekonomi dan keuangan.
   Yang akan mengacaukan dominasi keuangan mereka atas dunia ! Suara keluarga Rothschild lebih kuat. Mereka melihat harta rampasan yang sangat besar jika mereka bisa mengganti dua demokrasi yang lemah, membebaninya  dengan utang kepada pemodal, untuk menggantikan Republik yang kuat.

   Itu sebabnya, mereka mengirimkan utusan mereka ke lapangan untuk mengeksploitasi pertanyaan tentang perbudakan dan untuk membuka jurang di antara dua bagian dari kesatuan." (Conrad Siem, La Vieille France, No. 33-16, seperti yang dikutip di The Creature...halaman. 374.)

   Perang saudara berlanjut. Para bankir mengurangi persediaan uang di Utara. Kemudian mereka menawarkan pinjaman kepada Lincoln dengan bunga sebesar 27%.
   Lincoln menolak, untuk menghalangi usaha mereka mendapatkan kendali atas uang negara, Lincoln memberikan izin pencetakan Green Back (Mata uang : yang dicetak berwarna hijau di satu sisi...yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat selama Perang Saudara).......


(Cheryl Jones)
 
 




No comments:

Post a Comment