Friday, February 24, 2017

The House of Rothschild & Illuminati

( Part. 15 )


   Mengenai Roosevelt, menantu lelakinya sendiri, Curtis Dall, berkomentar begini : " Untuk waktu yang lama aku berpikir FDR telah mengembangkan banyak pikiran dan idenya sendiri, demi kepentingan negara ini.

   Tapi itu tidak benar, sebagian besar pikirannya, ' amunisi ' politiknya, sudah diatur dengan saksama sejak sebelumnya oleh CFR / kelompok uang satu-dunia.

   Dengan cara yang mengagumkan, dengan semangat besar, seperti artileri yang bagus, FDR meledakkan ' amunisi' yang sudah disiapkan itu di tengah-tengah target yang tidak tahu apa-apa, penduduk Amerika...dan semua itu terbayar, dengan FDR mendapatkan dukungan politik internasional. "

   FDR datang ke Gedung Putih pada tahun 1933 saat Amerika Serikat sedang menghadapi Depresi Hebat. FDR dilantik pada tanggal 4 Maret 1933.

   Lima hari kemudian " Undang-undang penyelamatan Darurat Perbankan " dikeluarkannya yang memberi FDR kekuasaan atas Undang-undang tanggal 6 Oktober 1917.

   Undang-undang 6 Oktober 1917 adalah Undang-undang " Bisnis dengan Musuh " yang di dalamnya menyatakan bahwa pada saat itu penduduk Jerman berada sepenuhnya di bawah kekuasaan Presiden Amerika Serikat.

   Sekarang, melalui Undang-undang Kekuatan Perang yang disetujui oleh Kongres pada tanggal 9 Maret 1933, semua penduduk Amerika dianggap sebagai " musuh ".

   Penduduk Amerika berada di bawah kekuasaan yang diberikan kepada presiden melalui Undang-undang Kekuatan Perang.

   Undang-undang Kekuatan Perang itu tidak pernah dicabut, itu berarti selama 67 tahun, penduduk Amerika Serikat hidup di bawah hukum darurat perang, dan Konstitusi telah dilanggar.

   FDR membuat kerusakan hebat pada Amerika Serikat melalui " Undang-undang Kekuatan Perang " . Karena terjadi Depresi Hebat, negara berada dalam status darurat, meskipun kondisi itu sengaja diciptakan dan diatur, tapi kondisi itu juga memuluskan kediktatoran total presiden.

   Pada tahun 1933, anggota Kongres James Black menyatakan dalam Catatan Kongres : " Aku rasa dari semua hal paling jahat yang dicurigai terkait dengan Konstitusi, doktrin darurat adalah yang terburuk. Itu berarti saat Kongres menyatakan keadaan darurat, tidak ada lagi Konstitusi, itu berarti Konstitusi sudah mati ! "

   Sebagai diktator baru, pertama-tama Roosevelt menyita semua emas dan perak dan menyerahkannya ke Federal Reserve. Lalu dikeluarkanlah mata uang darurat perang yang didasarkan pada utang.

   " Negara-negara bagian berdaulat " sudah tidak ada lagi, dan sekarang menjadi sasaran kediktatoran pemerintah federal.

   Pada tanggal 6 Juni 1934, negara-negara bagian diizinkan untuk melakukan perjanjian di antara dua atau lebih negara bagian di Amerika, dan pemerintah regional.

   Dengan kata lain, negara-negara bagian itu, bukannya berdaulat, tapi sekarang menjadi perusahaan dan
sub--perusahaan District of Colombia.

   " Negara-negara bagian berdaulat " sekarang berada di bawah kendali Washington, D.C. " Negara-negara bagian berdaulat" tidak lagi berkuasa atas pemerintah federal. Semua penduduk negara-negara bagian itu sekarang menjadi penduduk pemerintah federal.

   Selanjutnya Roosevelt mengeluarkan Undang-undang " Peraturan Federal tentang Prosedur Sipil " melalui Kongres. Hal itu membuat sistem peradilan tidak lagi berjalan di bawah Konstitusi dan Hukum yang berlaku, tapi Hukum Kelautan.

   Berikut ini pernyataan yang dikatakan hakim pada Howard Freeman, ahli dalam perubahan sistem peradilan : "Pada tahun 1938, semua hakim agung, pengacara terkenal, dan jaksa AS dipanggil untuk mengikuti pertemuan rahasia, dan inilah yang diberitahukan pada kami : ' Amerika adalah negara yang bangkrut---sepenuhnya dimiliki oleh kreditor.

   Kreditor menguasai Kongres, mereka memiliki cabang Eksekutif, cabang Yudikatif, dan mereka menguasai semua pemerintahan !

   Dengarkan fakta ini, tapi jangan ungkapkan secara terbuka, pengadilan kalian mungkin berjalan dengan Yurisdiksi Kelautan. Sebut dengan istilah apa pun yang kalian ingin, tapi jangan menyinggung tentang Kelautan!"

   Di dalam Yurisdiksi Kelautan, harus ada kontrak internasional valid yang diperdebatkan. Jika orang menyadari ini, dan menuntut untuk melihat kontrak internasional itu, yang akan diberikan adalah utang nasional dan bahwa bankir internasional menguasai negara.

   Howard melanjutkan, " Tapi para bankir, dalam pertemuan rahasia mereka pada tahun 1938, menginstruksikan hakim dan pengacara bahwa ' saat ini tidak bijaksana untuk mengakui bahwa mereka memiliki segalanya dan bisa menundukkan setiap bangsa di dunia.

   Alasan mereka tidak ingin mengatakan pada semua orang bahwa mereka memiliki segalanya adalah karena masih ada terlalu banyak senjata yang dimiliki secara pribadi di luar sana.

   Ada pasukan dan kekuatan militer lain yang tidak kooperatif. Jadi, sampai mereka bisa mengonsolidasikan semua pasukan ke dalam PASUKAN DUNIA, dan semua pengadilan ke dalam satu PENGADILAN DUNIA, tidak bijaksana untuk mengakui bahwa yurisdiksi pengadilan ada di bawah mereka.

   Karena pengadilan diinstruksikan untuk tidak menyebutnya ' Yurisdiksi Kelautan."' (Untuk menjelaskan kutipan ini, perhatikan dorongan besar untuk menyingkirkan senjata api yang dimiliki secara privat, yang oleh pendahulu kita disebutkan dalam Amandemen Kedua sebagai tindakan yang diperlukan untuk melawan pemerintah korup. Selain itu, perhatikan juga meningkatnya kekuatan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan bagaimana Clinton telah menyerahkan militer AS pada mereka.)

   Anggota Kongres Louis Mc Fadden, Ketua Komite Perbankan Pusat, menegaskan bahwa penyitaan emas yang dilakukan oleh Roosevelt merupakan " operasi yang dijalankan demi keuntungan bankir internasional"

   James Warburg, putra Paul Warburg, dan salah satu konspirator mengakui, " Mc Fadden sedang bersiap untuk membongkar segalanya saat dia pingsan di acara jamuan makan dan meninggal dunia. Karena sudah ada dua kali usaha pembunuhan yang ditujukan padanya, banyak yang menduga dia mati karena diracun. "

   FDR menciptakan Bank Ekspor--Impor
yang ternyata hanya menjadi alat di mana orang Amerika pembayar pajak harus membayar bunga sekaligus pokok pinjaman yang diberikan pemerintah AS ke negara lain yang tidak mampu membayar. FDR juga meminjam uang untuk program sosialis baru yang diciptakannya, sekali lagi..penduduk Amerika yang harus membayar program tersebut melalui pajak.





(Cheryl Jones) --Perang Dunia--

No comments:

Post a Comment