Saturday, March 11, 2017

The House of Rothschild & Illuminati

( Part. 22 )

The House of Rothschild & Illuminati

    Dr. V. Ovral Watts menulis buku yang berjudul The United Nation: Planned Tyranny. Ia mengutip beberapa contoh invasi yang disimulasikan dan penyitaan California, Texas, dan New York oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Tanggal 10 Maret 1962, Institut Analisis Pertahanan mengeluarkan laporan yang ditulis oleh Lincoln P. Bloomfield, berjudul A World Effectively Controlled by the United Nations. 

    Laporan itu menyatakan, "Dunia yang telah dikendalikan secara efektif oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah dunia di mana 'pemerintah dunia' akan muncul melalui pendirian institusi super-nasional, dengan ciri keanggotaan universal yang diwajibkan dan kemampuan untuk menggunakan kekuatan fisik.

    Kendali yang efektif memerlukan penggunaan kekuatan politik dari organisasi super-nasional. Fakta utamanya tetaplah hilangnya kendali atas kekuatan militer negara individual."

    Harry Kissinger, di dalam pidatonya untuk kelompok Bilderberger pada tanggal 21 Mei 1992 di Evian, Prancis, menyatakan, "Hari ini, orang Amerika akan marah jika pasukan PBB memasuki Los Angeles untuk memulihkan keteraturan. Besok, mereka akan merasa bersyukur! Ini benar terjadi jika mereka diberitahu bahwa ada ancaman dari luar, baik yang nyata ataupun yang diumumkan secara resmi, yang mengancam kehidupan kita.

    Dengan begitu orang-orang di dunia akan memohon pada kita untuk menjauhkan mereka dari iblis itu. Satu hal yang ditakuti oleh semua orang adalah ketidaktahuan. Saat dihadapkan pada skenario ini, hak individual akan dilepaskan secara sukarela demi mendapatkan jaminan kesejahteraan yang diberikan oleh pemerintah dunia." Bilderberger adalah organisasi dengan induk yang sama dengan CFR dan memiliki tujuan yang serupa serta didanai oleh beberapa yayasan satu-dunia, termasuk Rockefeller dan Ford.

    Strategi PBB adalah menciptakan beberapa wilayah di penjuru dunia. Karena ini tidak mungkin dilakukan tanpa penolakan, proses awalnya dilakukan melalui formasi EEC dan NAFTA. "Tujuan kami adalah integrasi Eropa, dan jika politikus gagal melakukannya, kami berharap kami berhasil." (Giovanni Agnelli.)

    Ketua Bilderberger yang pertama, Pangeran Bernhard dari Belanda, mengatakan, "Inilah kesulitan terbesar kami, karena pemerintah negara bebas dipilih oleh rakyat, dan jika mereka melakukan sesuatu yang tidak disukai oleh rakyat, mereka akan digulingkan. Sulit untuk mendidik masyarakat yang dibesarkan dengan nasionalisme agar mau menerima ide untuk melepaskan sebagian kedaulatan mereka untuk badan super-nasional."

    Internasional Monetary Fund/World Bank diciptakan pada tahun 1944 oleh sekelompok pemodal internasional dan politikus. Konseptor utamanya adalah John Maynard Keynes dan Harry Dexter White. Mereka berdua adalah pengikut Rothschild, dan juga penganut Sosialisme. Rencana utamanya adalah menyingkirkan semua emas dari dunia, dengan begitu bankir internasional bisa memanipulasi mata uang secara bebas.

    Selain itu, IMF juga akan memberikan pinjaman pada negara yang membutuhkan. Saat negara tersebut tidak bisa membayar, anggota PBB dan IMF/World Bank, terutama orang Amerika, akan mengambil alih pembayaran dalam bentuk kenaikan pajak. Tentu saja hal itu akan semakin melemahkan Amerika Serikat, dan memang itu rencana awal mereka sejak tahun 1776.

    Warren T. Brookes di dalam Boston Herald yang terbit tanggal 20 Maret 1986 menyatakan, "Internasional Monetary Fund dari PBB dan sistem keuangan setelah Perang Dunia II telah berusaha selama hampir setengah abad untuk menciptakan sistem ekonomi yang terkendali secara sentral untuk dunia ini. Secara berkala, IMF juga menciptakan kekacauan untuk menggulingkan pemerintahan dan menyetir negara ke tipe pemerintahan dengan ekonomi terarah seperti yang mereka rencanakan."

    Pada tahun 1987, Senator Jesse Helms menyatakan, "Bukan rahasia lagi bahwa bankir internasional mendapatkan keuntungan dari utang. Bank-bank New York menemukan sumber keuntungan penting dengan meminjamkan uang ke negara-negara yang terlilit utang akibat rezim sosialis. Di bawah rezim sosialis, negara menjadi semakin dalam terkubur dalam utang karena sebagai sistem ekonomi, paham sosialisme tidak berhasil. Bankir internasional cukup cerdas untuk memahami fenomena ini, dan mereka juga cukup cerdas untuk mengeruk keuntungan dari sana."

    John Maynard Keynes, salah satu konspirator, menulis The Economic Consequences of Peace. Di dalam tulisan itu, ia menyatakan, "Lenin dikatakan telah membuat deklarasi bahwa cara terbaik untuk menghancurkan sistem Kapitalisme adalah dengan merusak mata uang. Dengan melanjutkan proses inflasi, pemerintah bisa melakukan penyitaan, secara diam-diam dan tanpa pengawasan, terhadap bagian kekayaan warna negaranya.

    Dengan metode itu, mereka bukan hanya menyita, tapi mereka menyita sesuka hati, dan dengan begitu proses ini telah membuat banyak orang jatuh miskin, sekaligus memperkaya sebagian orang. Lenin sangat benar. Tidak ada cara yang lebih halus dan lebih pasti dalam menjungkirbalikan dasar yang sudah ada di masyarakat daripada kekacauan mata uang. Proses itu melibatkan semua kekuatan tersembunyi dari hukum ekonomi di sisi pengrusak, dan dengan cara yang tidak akan bisa didiagnosis satu orang pun."

The House of Rothschild & Illuminati



(Cheryl Jones)

--Komunis & Tatanan Dunia Baru--

No comments:

Post a Comment